Rabu, 24 Desember 2008

Kurangi Asupan Garam untuk Cegah Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan gangguan ginjal, merusak kerja mata, menimbulkan kelainan atau gangguan kerja otak, sehingga dapat menghambat pemanfaatan kemampuan intelijensia secara optimal. Padahal, hipertensi sebenarnya bisa dicegah jika faktor risikonya dapat dikendalikan dengan memodifikasi gaya hidup.

''Salah satu cara mencegah hipertensi adalah mengurangi asupan garam,'' kata ahli jantung dr A Sari S Mumpuni SpJP dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, dalam seminar sehari bertema ''Pengendalian Hipertensi Berhubungan dengan Stres dan Intelijensia untuk Hidup Meningkatkan Produktivitas'', Rabu (2/7), di Gedung Serbaguna Departemen Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan.

Selain mengurangi asupan garam, pencegahan hipertensi juga bisa dilakukan dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran, menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan. ''Kegemukan atau obesitas juga meningkatkan risiko terkena serangan hipertensi. Karena itu, jaga berat badan seimbang, sebaiknya disertai berolah raga secara rutin dan menjaga asupan makanan bergizi seimbang,'' ujarnya menambahkan.

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, data pola penyebab kematian umum di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah dianggap sebagai penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Gangguan jantung dan pembuluh darah sering berawal dari hipertensi. ''Tekanan darah tinggi bisa dicegah jika faktor risikonya dikendalikan dengan mendorong kemandirian rakyat untuk hidup sehat,'' kata Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad.

''Deteksi dini bagi mereka yang belum teridentifikasi dan kepatuhan minum obat bagi yang sudah terkena hipertensi adalah kunci pengendalian hipertensi,'' kata Sjafii menambahkan. Agar anggota masyarakat dapat menjaga diri dari hipertensi, faktor risiko perlu dikendalikan. Salah satunya, dengan mengendalikan stres yang berdampak besar pada penurunan tekanan darah.

Dari pemeriksaan kesehatan terhadap 500 pegawai Depkes, terdeteksi bahwa 99 orang menderita hipertensi. Prevalensinya di Indonesia diperkirakan mencapai 17-21 persen dari populasi, dan kebanyakan tidak terdeteksi karena manusia dapat mengalami gangguan hipertensi tanpa merasakan gangguan atau gejalanya. Menurut Badan Kesehatan Dunia, dari 50 persen penderita hipertensi yang terdeteksi, hanya 25 persen yang mendapat pengobatan, dan Cuma 12,5 persen dapat diobati dengan baik.

Sari menjelaskan, sekitar 90 persen atau lebih penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Jadi, hipertensi merupakan penyakit primer. Sedangkan sisanya 10 persen atau kurang adalah penderita hipertensi yang disebabkan penyakit lain seperti penyakit ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endokrin tubuh. Keadaan ini disebut hipertensi sekunder. ''Menurut Joint National Committee on Hypertension (JNC0), normalnya, tekanan darah sistolik kurang dari 120 mm Hg dan diastolik kurang dari 80 mm Hg,'' ujarnya menegaskan.

Sumber : http://www.kompas.com/read/xml/2008/07/02/18495162/kurangi.asupan.garam.untuk.cegah.hipertensi


Baca Selengkapnya......

Universitas Islam Indonesia

Universitas Islam Indonesia didirikan pada tanggal 27 Rajab 1364 H atau bertepatan dengan 8 Juli 1945 (40 hari sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia), dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI) di Jakarta. STI adalah cita-cita luhur tokoh-tokoh nasional Indonesia yang melihat kenyataan bahwa ketika itu pendidikan tinggi yang ada adalah milik Belanda (Technische Hoogeschool atau Institut Teknologi Bandung kini, Recht Hoogeschool di Jakarta dan Sekolah Tinggi Pertanian di Bogor (Institut Pertanian Bogor sekarang). STI lahir untuk menjadi bukti adanya kesadaran berpendidikan pada masyarakat pribumi.

Dibidani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Mohammad Hatta (Proklamator dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Mohamad Roem, KH. Wahid Hasjim, dll, menjadikan STI sebagai basis pengembangan pendidikan yang bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan seluruh anak bangsa.

Seiring hijrahnya ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta, maka STI pun hijrah dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27 Rajab 1365 H atau bertepatan dengan tanggal 10 April 1946 bertempat di Dalem Pangulon Yogyakarta. Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI yang kala itu menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam, diubah menjadi universitas dengan nama University Islam Indonesia atau sekarang Universitas Islam Indonesia (Islamic University of Indonesia, Al Jamiah Islamiyah Al Indonesiyah) pada tahun 1947.

Realisasi perubahan STI menjadi UII didahului pembukaan kelas pendahuluan (semacam pra universitas) yang diresmikan pada bulan Maret 1948 di Pendopo nDalem Purbojo, Ngasem Yogyakarta. Sedangkan pembukaan UII (menggantikan STI) secara resmi diselenggarakan pada tanggal 27 Rajab 1367 H (bertepatan dengan tanggal 4 Juni 1948) bertempat di nDalem Kepatihan Yogyakarta dan mendapat kunjungan dari para menteri serta pejabat sipil dan militer lainnya.

Dengan demikian, pada tanggal 27 Rajab (4 Juni 1948) hadirlah University Islam Indonesia yang merupakan wajah baru STI dan telah resmi beroperasi sejak tiga tahun sebelumnya di Negara Republik Indonesia. Pada saat diresmikan UII membuka empat Fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Agama.

UII sebagai universitas swasta tertua di Indonesia, kemudian berkembang sangat pesat dengan lebih 22 fakultas cabang, tersebar diseluruh Indonesia (Surakarta, Madiun, Purwokerto, Gorontalo, Bangil, Cirebon dan Klaten) dengan pusatnya di Yogyakarta.

Namun seiring dengan kebijaksanaan pemerintah bahwa cabang universitas harus ditiadakan, maka cabang-cabang ini kemudian tumbuh sebagai perguruan tinggi baru (baik negeri ataupun swasta) atau tergabung dengan perguruan tinggi negeri yang telah ada. Jadi secara tidak langsung UII mendorong tumbuh dan berkembangnya perguruan-perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia dan UII secara nyata menjadi bagian dari sejarah pendidikan nasional itu sendiri.

Satu misi sederhana dalam kata namun berat, sangat berat, bahkan dalam kenyataannya yang teremban dalam perjalanan sejarah ini adalah mewujudkan kata-kata Bung Hatta dalam pidato peresmian UII kala itu: "Di Sekolah Tinggi Islam ini akan bertemu agama (religion) dengan ilmu (science) dalam kerjasama yang baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat.




Baca Selengkapnya......

Selasa, 16 Desember 2008

Daftar Situs Partai

Dan berikut ini daftar situs web partai-partai peserta pemilu 2009:

1. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

a. http://lampung.hanura.or.id/

b. http://www.hanura.com/

c. http://www.hanura.or.id/

d. http://www.hanurablitar.or.id/

e. http://www.hanurabogor.com/

f. http://www.hanura-kalbar.com/

g. http://www.hanurasidoarjo.net/

h. http://www.hanurasulsel.com/

i. http://www.hanurasurabaya.com/

j. http://www.hanuratangerang.com

k. http://www.pemudahanura.org/

2. Partai Karya Peduli Bangsa* (PKPB)

a. http://www.pkpb.net

3. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI)

a. http://www.partai-ppi.com/

4. Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN)

5. Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra)

a. http://www.gerindra-forum.or.id/

b. http://www.partaigerindra.or.id/

6. Partai Barisan Nasional (Barnas)

a. http://www.barnas-pku.com/

b. http://www.partaibarisannasional.org

c. http://www.partaibarnas.org

7. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia* (PKPI)

8. Partai Keadilan Sejahtera* (PKS)

a. http://banyumas.pks-jateng.or.id

b. http://fpks-kotasemarang.or.id

c. http://pks-pondokjaya.org

d. http://www.fkspekanbaru.org

e. http://www.f-pks.or.id

f. http://www.fpks-dprd-jakarta.org

g. http://www.fpks-dpr-ri.com

h. http://www.fpks-kabbandung.com

i. http://www.fpks-kalsel.or.id

j. http://www.galerikeadilan.net

k. http://www.kaderpks.net

l. http://www.keadilanbogor.or.id

m. http://www.keadilan-jepang.org

n. http://www.korsad.org

o. http://www.pandukeadilan.org/

p. http://www.pks.or.id

q. http://www.pks-anz.org

r. http://www.pks-arabsaudi.org

s. http://www.pks-bandarlampung.org

t. http://www.pksbandung.org

u. http://www.pks-banjarmasin.or.id

v. http://www.pksboard.net

w. http://www.pksbojonegoro.org

x. http://www.pkscianjur.org

y. http://www.pks-cimanggis.or.id

z. http://www.pks-depok.or.id

aa. http://www.pks-dramaga.org

bb. http://www.pk-sejahtera.de

cc. http://www.pk-sejahtera.nl

dd. http://www.pk-sejahtera.org

ee. http://www.pk-sejahtera.org.uk

ff. http://www.pk-sejahtera.us

gg. http://www.pksjakartautara.org

hh. http://www.pks-jakbar.or.id

ii. http://www.pks-jaksel.or.id

jj. http://www.pks-jatiuwung.web.id

kk. http://www.pksjogja.or.id

ll. http://www.pks-kab-bekasi.org

mm. http://www.pks-kabtangerang.or.id

nn. http://www.pks-kbylama.org

oo. http://www.pks-kotabekasi.com

pp. http://www.pkskotajambi.org

qq. http://www.pks-kotatangerang.or.id

rr. http://www.pkskramatjati.org

ss. http://www.pks-malaysia.org

tt. http://www.pks-matraman.org

uu. http://www.pks-mesir.com

vv. http://www.pks-oi.org

ww. http://www.pks-pekanbaru.org

xx. http://www.pks-rawalumbu.org

yy. http://www.pks-sidoarjo.org

zz. http://www.pks-sleman.org

aaa. http://www.pks-sukabumi.org

bbb. http://www.pks-surabaya.or.id

ccc. http://www.wanitapks.org

9. Partai Amanat Nasional* (PAN)

a. http://www.amanatnasional.net/

b. http://www.pan.or.id/

c. http://www.pandki.org/

d. http://www.rumahpan.com/

10. Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB)

a. http://www.partai-pib.or.id

11. Partai Kedaulatan

a. http://www.partai-kedaulatan.org/

12. Partai Persatuan Daerah (PPD)

a. http://www.partaipersatuandaerah.com/

13. Partai Kebangkitan Bangsa* (PKB)

a. http://www.dpp-pkb.org/

b. http://www.dpw-pkbjatim.org/

c. http://www.fkb-dpr.or.id/

14. Partai Pemuda Indonesia (PPI)

a. http://www.partaipemudaindonesia.or.id

15. Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme*

16. Partai Demokrasi Pembaruan (PDP)

a. http://www.pdp.or.id

b. http://www.pdp-sleman.org/

17. Partai Karya Perjuangan (PKP)

a. http://www.partaikaryaperjuangan.org/

18. Partai Matahari Bangsa (PMB)

a. http://www.pmb.or.id/

19. Partai Penegak Demokrasi Indonesia* (PPDI)

20. Partai Demokrasi Kebangsaan* (PDK)

a. http://www.pdk.or.id/

21. Partai Republika Nusantara (RepublikaN)

22. Partai Pelopor*

23. Partai Golongan Karya* (Golkar)

a. http://pilkada.golkar.or.id/

b. http://www.golkar.or.id

c. http://www.golkar-pmb.com/

24. Partai Persatuan Pembangunan* (PPP)

a. http://www.ppp.or.id/

b. http://www.ppp-jakbar.org

25. Partai Damai Sejahtera* (PDS)

a. http://news.partaidamaisejahtera.com/

b. http://www.partaidamaisejahtera.com/

c. http://www.pds-sulut.com/

d. http://www.pdssurabaya.com/

26. Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia

27. Partai Bulan Bintang* (PBB)

a. http://www.pbb-info.com/

b. http://www.pbb-online.org/

28. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan* (PDIP)

a. http://www.baguna.org/

b. http://www.fpdiperjuangan.or.id

c. http://www.korwilpdip.org/

d. http://www.pdiperjuangan.com/

e. http://www.pdiperjuangan.com/

f. http://www.pdi-perjuangan.or.id/

g. http://www.pdiperjuangan-bondowoso.org

h. http://www.pdiperjuangan-denpasar.org

i. http://www.pdi-perjuangan-jateng.org/

j. http://www.pdiperjuangan-jatim.org

k. http://www.pdiperjuangan-kotajogja.org/

29. Partai Bintang Reformasi* (PBR)

a. http://www.pbr.or.id/

30. Partai Patriot

31. Partai Demokrat* (PD)

a. http://bappilu.demokrat.or.id/

b. http://hublu.demokrat.or.id/

c. http://www.demokrat.or.id/

d. http://www.partaidemokrat.nl/

32. Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI)

33. Partai Indonesia Sejahtera (PIS)

34. Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)

41. Partai Merdeka

a. http://www.partaimerdeka.com/

42. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI)

43. Partai Sarikat Indonesia (PSI)

a. http://www.partaisarikatindonesia.org/

44. Partai Buruh

a. http://www.partaiburuh.org/



--- PARTAI LOKAL ACEH ---

35. Partai Aceh Aman Seujahtra (PAAS)

36. Partai Daulat Aceh (PDA)

37. Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)

38. Partai Rakyat Aceh (PRA)

a. http://www.partairakyataceh.org/

39. Partai Aceh (PA)

40. Partai Bersatu Aceh (PBA)

Baca Selengkapnya......

Kamis, 04 Desember 2008

Tabungan Pensiun BNI SIMPONI

BNI SIMPONI ( Simpanan Pensiun BNI )
Adalah layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI.

Manfaat BNI SIMPONI
Menerima pembayaran pensiun bulanan seumur hidup untuk :

  • Peserta BNI SIMPONI.
  • Janda/duda dari peserta sampai seumur hidup.
  • Anak-anak peserta sampai usia mak. 25 tahun atau sudah menikah/bekerja.
Jenis & Manfaat BNI SIMPONI
  • Pensiun Normal :Pensiun diberikan kepada peserta pada saat sampai usia yang ditetapkan pada awal kepesertaan.
  • Pensiun Dipercepat : Pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia minimal sepuluh tahun sebelum usia pensiun normal, dan menginginkan berhenti dari kepesertaan.
  • Pensiun Ditunda : Pensiun diberikan kepada peserta yang berhenti kepesertaannya sebelum usia pensiun dipercepat.
  • Pensiun Meninggal : Pensiun karena peserta meninggal sebelum usia pensiun normal, pensiun dibayarkan kepada janda/duda/anak/ahli waris.
  • Pensiun Cacat : Pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalamin cacat tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.
Mirip Tabungan
BNI SIMPONI diciptakan untuk dapat dinikamti oleh pesertaanya pada saat masuk usia pensiun, dengan kemudahan setoran dan transparan seperti tabungan, namun returnya lebih besar dari tabungan. Dana peserta BNI SIMPONI baru dapat diambil bila memasuki usia pensiun normal dipercepat.

Kepesertaan
  • Peserta individual.
  • Peserta yang secara sukarela atas nama pribadi untuk mendaftarkan diri menjadi peserta BNI SIMPONI.
  • Peserta Kolektif.
  • Peserta yang diorganisir oleh perusahaan, lembaga, yayasan, baik yang belum atau yang sudah mempunyai program pensiun bagi karyawannya.
Persyaratan untuk mengikuti BNI SIMPONI
  • Mengisi formulir aplikasi dengan melampirkan fotocopy KTP dan Kartu Keluarga.
  • Membayar minimal iuran sebesar Rp. 50.000,-
Usia Pensiun
Usia pensiun normal yang ditawarkan BNI SIMPONI minimal 50 tahun dan maksinal 70 tahun

Jumlah dan Frekuensi Iuran
  • Jumlah iuran minimal Rp. 50.000,-
  • Bagi peserta yang menginginkan manfaat pensiun bulanan yang lebih besar, dapat dilakukan pembayaran iuran lebih dari satu kali dan jumlahnya lebih besar dari Rp. 50.000,- dalam satu bulan.
  • Pembayaran BNI SIMPONI dapat dilakukan melalui phone banking (phoneplus).
Tanda Bukti Kepesertaan
Setiap peserta baik peserta individual maupun kolektif setiap saat dapat mengetahui jumlah dananya yang dikelolah oleh BNI SIMPONI melalui Buku Tabungan BNI SIMPONI

Bunga Harian dan Tidak Kena Pajak
  • Dana peserta BNI SIMPONI bunganya dihitung secara harian dari saldo yang ada dengan perhitungan bunga berbunga.
  • Hasil pengembangan dana tersebut dapat dikenakan pajak, sehingga manfaat yang akan diterima sangat optimal.
Computerize dan online
Seluruh aktivitas BNI SIMPONI dari pembukuan rekening, pembayaran iuran, penarikan dana dan pengecekan dana sampai proses pensiun dapat dilakukan di semua kantor cabang BNI di seluruh Indonesia dengan fasilitas On Line system.

Biaya Ringan
Setiap peserta BNI SIMPONI hanya dikenakan fee administrasi sebesar Rp. 12.000,- per tahun dan fee pengelolahan sebesar 0,75% dari total dana.

Download Peraturan Dana Pensiun
download

Download Ketentuan Pajak DPLK
download

Baca Selengkapnya......

Rabu, 03 Desember 2008

Alamat Museum di Jakarta

MUSEUM BANK INDONESIA
Jl. Pintu Besar Utara, Jakarta Barat








MUSEUM ABRI "Satriamandala"
Jl. Gatot Subroto No. 14, Jakarta Selatan







MUSEUM SOEMPAH PEMOEDA
Jl. Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat







GEDUNG MH. THAMRIN
Jl. Kenari II/5, Jakarta Pusat














MUSEUM BAHARI
Jl. Pasar Ikan No. 1, Jakarta Utara








MUSEUM TEKSTIL
Jl. KS Tubun No. 4, Jakarta Barat







MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK
Jl. Pos Kota No. 2, Jakarta Barat





MUSEUM WAYANG
Jl. Pintu Besar Utara No. 27, Jakarta Barat















MUSEUM NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
ATAU MUSEUM GAJAH
Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat













MUSEUM JOANG 45
Jl. Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat





MUSEUM SEJARAH JAKARTA
Jl. Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat






MUSEUM PRASASTI
Jl. Tanah Abang I, Jakarta Pusat

MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta Pusat

MONUMEN NASIONAL/MUSEUM NASIONAL
Jl. Medan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat

MUSEUM AHMAD YANI "Sasmitaloka"
Jl. Lembang No. 58, Jakarta Pusat

MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL
Jl. Abdulrachman Saleh No. 26 Jakarta Pusat

MUSEUM BANK MANDIRI
Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat



Baca Selengkapnya......

Senin, 01 Desember 2008

Jangan Anggap Remeh Mendengkur

Penulis : Angela Wika

Jangan menganggap remeh kebiasaan mendengkur, sebab mendengkur merupakan gejala penyakit Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau berhentinya nafas selama beberapa detik saat tidur, inilah yang di sebut-sebut sebagai 'the silent killer'.

Pada saat tidur, udara yang masuk lewat hidung atau mulut bisa tersumbat tanpa kita sadari, dan menyebabkan suplai oksigen ke tubuh berkurang. Inilah yang disebut penyakit OSA dan dapat mengakibatkan sejumlah komplikasi, bahkan kematian mendadak.


Pada orang yang mendengkur, langit-langit lunak bergetar ketika udara masuk dan lama-kelamaan dapat menutup saluran pernafasan. Amandel juga dapat menyempitkan saluran pernafasan melalui mulut, begitu pula lidah yang terlalu besar ukurannya atau yang posisinya jatuh menutupi rongga mulut - tenggorokan ketika tidur akan menutup jalur udara yang masuk.

Adanya penyempitan di hidung dan bagian belakang tenggorokan juga dapat menyebakan tersumbatnya saluran udara ke tubuh. OSA akan membuat penderita tidak bisa tidur nyenyak karena sering terbangun dan merasa sesak atau seperti tercekik.

Suplai oksigen yang terhambat terus-menerus dapat mengakibatkan komplikasi bagi penderita OSA, seperti hipertensi, jantung koroner, stroke, bahkan kematian mendadak. Jika tubuh kekurangan oksigen, maka otak dan jantung akan bekerja lebih berat, sehingga dapat menyebabkan serangan
jantung dan stroke.

Kekurangan oksigen juga akan membuat tubuh memproduksi sel darah merah lebih banyak, dan inilah yang dapat menimbulkan hipertensi dan membuat tubuh bekerja lebih keras juga.

Penelitian menunjukkan kematian yang disebabkan jantung koroner pada penderita OSA lebih besar 2,7 kali daripada yang bukan penderita OSA, Stroke pada penderita OSA lebih besar 2,3 kali daripada yang bukan penderita OSA dan Hipertensi 3 kali lebih besar pada penderita OSA.

Dr. Syahrial MH Sp THT, juga mengatakan kematian pada usia produktif sebagian besar dikarenakan menderita OSA yang kemudian mengalami komplikasi. OSA lebih banyak menyerang pria daripada wanita, dengan perbandingan 7:1. Pada usia kurang dari 40 tahun, OSA menyerang 25% pria dan 10-15% wanita, sedangkan di atas usia 40 tahun, OSA menyerang 60% pria dan 40% wanita.

Penanganan secara non-operasi juga bisa dilakukan jika penyebab penyumbatan tidak terlalu mengganggu. Bagi penderita obesitas, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan penurunan berat badan.

Penanganan non-operasi juga bisa dilakukan dengan mengubah posisi tidur. Posisi tidur yang baik bagi penderita OSA dan mendengkur adalah posisi miring. Ada pula alat-alat yang bisa digunakan untuk menjaga agar rongga pernafasan tidak tersumbat, atau bisa pula menggunakan 'Continuous Positive Airway Pressure' (CPAP), yaitu masker di hidung yang akan menyalurkan udara dan energi positif yang dipompa dari mesin. CPAP ini digunakan pada saat
penderita tidur agar penyumbatan saat tidur tidak terjadi.

GEJALA-GEJALA OSA
1. Mendengkur dengan bunyi keras dan mengganggu,
2. Terbangun saat tidur karena rasa sesak, tercekik, dan tersedak/terbatuk-batuk,
3. Nafas berhenti di sela-sela mendengkur dan diakhiri dengan mendengus,
4. Tidur tidak nyenyak karena sering terbangun dan berubah posisi.

Selain itu, ada pula beberapa gejala yang dialami pada pagi dan siang hari:
1. Bangun dengan perasaan tidak segar,
2. Sakit kepala pagi hari,
3. Sakit atau nyeri tenggorokan pada saat bangun tidur,
4. Mengantuk yang berlebihan di siang hari atau 'exessive daytime sleepiness' (EDS),
5. Kelelahan berkepanjangan,
6. Perubahan kepribadian,
7. Gangguan konsentrasi dan memori.

Jika Anda memiliki gejala-gejala seperti di atas, segeralah berkonsultsi dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat, sebelum komplikasi terjadi.

Sumber : http://www.mediahidupsehat.com/?ar_id=MjIz

Baca Selengkapnya......